Rabu, 03 Agustus 2011

Peresean (Stick Fighting) Olahraga Adu Nyali

Lombok (Sasak Culture) - Peresean (stick fighting) merupakan budaya Sasak yang masuk ke dalam kategori Kesenian adu ketangkasan dan di lestarikan sebagai budaya nenek moyang. Pada awalnya Peresean di gunakan sebagai tarian untuk menurunkan hujan, menurut kepercayaan nenek moyang suku Sasak, hujan akan turun membasahi Gumi Sasak apabila sudah dilakukan ritual ini. Di mana dalam ritual ini dua orang Pepadu
(Pendekar) melakukan pertarungan saling serang menggunakan sebuah Penjalin (rotan) berukuran panjang + 2 meter sebagai senjata dan sebuah Ende (tameng) yang terbuat dari kulit kerbau sebagai perisai untuk melindungi diri. Kedua pepadu akan saling menjatuhkan untuk menentukan siapa yang menjadi pemenang. Seorang pepadu akan di katakan kalah apabila sudah tidak mampu lagi untuk bertarung, dan apabila sudah mengalirkan darah dari anggota badannya terutama dibagian kepala (di sebut bocor). Jika hal tersebut sampai terjadi maka pertandingan tidak bisa dilanjutkan.
Pepadu yang kalah harus jantan mengakui ketangguhan lawannya. Pada masa sekarang ini Peresean sudah dibuat sebagai sumber obyek wisata yang banyak diminati oleh para wisatawan, oleh Pemda dibuat semacam Festival. Hal ini semata-mata untuk terus melestarikan budaya peninggalan nenek moyang. 

Peresean termasuk dalam kesenian tradisional yang bisa dikatakan cukup ekstrim, tidak sembarang orang bisa melakukannya, dan harus di dampingi oleh orang-orang yang memiliki pengalaman dalam kesenian ini.

Dalam pelaksanaannya, terutama disaat-saat festival, pengawasan akan dilakukan oleh lebih banyak pihak, yang dimaksud disini adalah orang-orang yang akan memantau jalannya peresean itu sendiri, biasanya kepengurusan pengawasan akan serupa dengan oleh raga tinju, dimana nanti akan di Pimpin oleh seorang wasit yang bertugas mengatur dan melerai para pepadu ketika bertanding, selanjutnya ada Juri yang bertugas memberikan penilaian angka kepada masing-masing pepadu sebagai skor. 

Kita harapkan dengan digelarnya festival-festival budaya semacam ini akan lebih banyak mendatangkan devisa wisata bagi pulau Lombok. 

0 komentar:

Posting Komentar

Komentar yang di terima sebelumnya akan di saring untuk memenuhi kelayakan, apabila di nyatakan tidak layak di tampilkan maka kami akan menghapusnya. Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Sasak Culture | Bloggerized by Adi [ Sasak Culture ] - Media Independent | Blog Pribadi